Senin, 27 Desember 2021

Situs Tutorial untuk Belajar Laravel

 Halo untu para web developer pemula, atau web dev yang ingin belajar Laravel.

Sepertinya Anda berada di artikel yang tepat. Di tutorial sebelum-sebelumya, kami telah banyak membahas karir web developer.

Nah, kini kami akan melengkapi seri perjalanan Anda menjadi seorang web developer dengan pembahasan tentang situs-situs untuk belajar Laravel.

Namun sebelum itu, mari duduk dengan nyaman dan pahami dulu sedikit seluk beluk Laravel.

Apa Itu Laravel?

Bagi para web developer, framework PHP yang satu ini sudah bukan menjadi hal asing.

Tapi untuk pemula atau yang baru dengar mengenai apa itu Laravel, kami akan jelaskan secara singkat dahulu.

Di luar sana, ada banyak sekali framework PHP, beberapa di antaranya adalah CodeIgniter, Symfony, Zend, CakePHP dan lain-lain.

Nah, Laravel adalah salah satu di antaranya, GudPeople.

Laravel adalah PHP framework yang sangat populer dan menjadi pilihan hati banyak developer.

Guna Laravel adalah untuk membantu dan mempermudah pekerjaan web developer dalam mengembangkan sebuah aplikasi web yang menggunakan PHP.

Dengan ini, pekerjaan web developer akan lebih cepat.

Laravel sendiri menggunakan struktur Model View Controller atau yang biasanya disingkat menjadi MVC.

MVC merupakan metode aplikasi yang memisahkan data dari tampilannya.

Pemisahan ini berdasarkan komponen-komponen aplikasi seperti, UI (User Interface), controller, dan manipulasi data.

Struktur MVC ini lah yang membuat Laravel begitu mudah dipelajari.

Selain itu, ada berbagai fitur bawaan dari Laravel seperti MVC Architecture Support, Libraries & Modular, Template Engine, Authentication dan lainnya.

Setelah mengetahui sedikit mengenai apa itu Laravel, kini saatnya mencari tahu mengapa Anda harus belajar Laravel.

Kelebihan Belajar Laravel

Ada beberapa alasan mengapa belajar Laravel itu dapat menguntungkan Anda loh, GudPeople.

Kami akan menjelaskannya di bawah ini.

1. Laravel Sangat Populer

Dengan popularitasnya saat ini, source code Laravel bisa didapatkan di GitHub, repositori PHP terpopuler.

Selain itu, ketersediaan tutorial yang dapat membantu Anda dalam menggunakan Laravel begitu banyak tersedia dalam berbagai bentuk seperti video, screencast dan lain-lain.

Dengan begitu, Anda akan selalu update dengan pengembangan terbaru dari Laravel.

2. Ekosistem Laravel Luas

Benar, karena popularitas Laravel itu sendiri, Laravel memiliki ekosistem yang begitu luas.

Artinya, Anda dapat menggunakan Laravel sembari menambah fungsionalitasnya dengan package official maupun package dari pihak ketiga.

Anda dapat menemukan package resmi dari Laravel pada bagian Ecosystem di homepage Laravel.

3. Laravel Berkembang Pesat

Bisa dibilang Laravel ini sangat fleksibel dan syntaxnya pun mudah karena Laravel adalah framework PHP opensource yang berbasis MVC.

Fleksibilitas dan kemudahan penggunaan Laravel ini turut berkontribusi dalam perkembangannya.

4. Komunitas Besar

Karena alasan-alasan tadi, Laravel pun akhirnya memiliki komunitas yang besar.

Anda dapat menemukan komunitas-komunitas ini di Laracasts Discuss, LaraChat, Laravel.io, bahkan hingga Diskord dan Reddit.

Selain komunitas online di berbagai tempat, Laravel juga memiliki konferensi resminya sendiri yang bernama Laracon.

Menarik, bukan? Nah, bagi yang penasaran di mana saja Anda dapat belajar Laravel, kami akan memberitahukannya di bawah ini.

Situs Terbaik untuk Belajar Laravel

Dengan berbagai kelebihan dan kemudahan yang ditawarkan Laravel, mungkin ini lah saat yang tepat bagi Anda untuk belajar Laravel.

Berikut ini adalah situs-situs yang dapat Anda akses untuk mempelajarinya.

1. Dokumentasi Resmi Laravel


Tentunya official documentation adalah basis dari tempat dimana Anda bisa belajar Laravel.

Kelebihannya adalah, Anda bisa mengaksesnya secara cuma-cuma alias gratis.

Selain itu, dari sini Anda pasti akan mendapatkan resource Laravel yang paling up-to-date.

Di sini tersedia berbagai tutorial mulai dari cara menginstal Laravel hingga mempelajari berbagai konsep Laravel yang luas.

Untuk Anda yang baru saja memulai menggunakan framework PHP yang satu ini, berkunjung ke dokumentasi resminya adalah langkah awal yang tepat.

2. LaraShout


Satu lagi tempat gratis untuk belajar Laravel selain opsi pertama, yaitu LaraShout.

Di LaraShout, Anda bisa mendapatkan berbagai tutorial mengenai Laravel secara lebih mendalam.

Ini karena beberapa topik tutorial di LaraShout dihadirkan dalam bentuk grup atau seri.

Kelebihan dari LarShout adalah websitenya yang mudah dinavigasikan dan banyak tersedia konten teoritis tentang Laravel.

Secara tampilan dan fitur pun lebih kaya bila dibandingkan dengan official documentation Laravel.

3. BitFumes


BitFumes merupakan website edukasional yang gratis maupun berbayar.

Dari sini, Anda akan mendapatkan berbagai jenis tutorial berbentuk video dan screencast.

Selain mengakses dari websitenya, Anda juga dapat melihat tutorial Laravel dari YouTube mereka.

Jika Anda tipe orang yang belajar lebih mudah paham dengan audio dan visual, BitFumes dapat menjadi pilihan yang tepat.

4. The Laravel Podcast


Jika bentuk teks dan audio visual sudah di bahas di atas, di sini kami merekomendasikan The Laravel Podcast sebagai platform lain untuk belajar Laravel dengan media audio.

Podcast ini tayang dwi-mingguan dan membahas apapun tentang Laravel dan juga PHP.

Walau dengan media podcast, materi yang dibahas pun tidak hanya sekadar permukaannya saja.

Anda akan disuguhkan penjelasan secara mendalam dengan durasi sekitar satu setengah jam.

5. Laravel Daily


Dari rekomendasi pertama hingga keempat, Anda dapat mengaksesnya secara gratis.

Kali ini, kami akan membahas platform belajar yang berbayar seperti Laravel Daily.

Ada berbagai video tutorial yang bisa Anda dapatkan dari Laravel Daily.

Tutorial yang disediakan di antaranya adalah cara membuat aplikasi invoice dengan Laravel, membuat CRUD SPA dengan Vue dan Laravel, menguasai Eloquent dan lain-lain.

Selain itu, banyak sekali keuntungan yang didapatkan dari belajar dengan Laravel Daily yang bisa Anda dapatkan.

6. Udemy


Udemy adalah platform khusus untuk berbagai course, tidak hanya Laravel saja.

Di sini tersedia berbagai pilihan course untuk mempelajari framework PHP populer termasuk Laravel.

Tutorial yang tersedia pun mulai dari untuk yang level pemula sampai advanced.

Anda akan dimudahkan juga dalam memilih konten yang ingin dipelajari karena terdapat fitur seperti level, durasi, rating bahkan harga.

Selain itu, Anda juga akan mendapatkan sertifikat jika berhasil menyelesaikan course yang diberikan oleh Udemy.

Penutup

Kini Anda sudah tahu platform mana saja yang dapat dimanfaatkan untuk belajar PHP framework populer bernama Laravel ini.

Pilihannya pun tidak terbatas hanya pada platform gratis dan berbayar, namun juga konten mana yang sesuai dengan tipe belajar Anda dan apa yang sedang dipelajari.

Setelah ilmu yang didapatkan cukup, maka Anda pun siap untuk mengembangkan aplikasi dan website dengan menggunakan Laravel tanpa kendala berarti.

Sampai jumpa di artikel berikutnya!

Kamis, 23 Desember 2021

PENJELASAN SINGKAT TENTANG & STRUKTUR DIDALAM LARAVEL

 

Apa Itu Laravel?

Laravel adalah framework atau platform yang berfungsi untuk mengembangkan aplikasi web dengan bahasa pemrograman PHP.

Di  websitenya, Laravel dengan jelas, Laravel menyatakan diri sebagai “The PHP Framework for Web Artisans.” Artinya, Laravel dirancang untuk seniman website.

Karena itu, Laravel cocok bagi Anda yang ingin mengembangkan aplikasi dengan cara elegan. Hingga saat ini, Laravel telah membangun lebih dari 1 juta website. Bahkan, perusahaan komedi terkenal sekelas 9GAG pun juga menggunakan framework ini, lho! 

Aplikasi web sendiri merupakan aplikasi yang dapat diakses melalui web browser saat tersambung dengan internet. Sehingga, pengguna tidak harus menginstal aplikasinya pada ponsel.

Jika Anda bertanya asal usul kelahiran nama Laravel kepada penciptanya, mungkin Anda akan merasa gemas. Taylor Otwell memilih nama itu karena memiliki bunyi yang mirip dengan Cair Paravel, istana dalam novel Narnia.

Yap, sesuai imajinasi Anda, istana lekat dengan penampilan yang megah dan kehidupan mewah. Dengan menjadi raja atau ratu, kebutuhan Anda dapat terpenuhi dengan mudah.

Nah, Laravel pun juga demikian. Framework ini  mampu menjadi istana coding yang developer butuhkan. Di sini tersedia berbagai jenis PHP Library dan fitur yang sangat kaya.

Dengan begitu, Laravel akan memudahkan Anda dalam mengembangkan web. Anda juga bisa membuat aplikasi web dengan cepat.

Struktur Folder Laravel

Selesai menginstal Laravel, pasti Anda makin tidak sabar untuk belajar Laravel. Anda mencoba membuat web app pertama Anda. Namun, sesaat kemudian Anda menemukan app folder berisi berbagai folder dan file yang namanya asing.


Nah, untuk menghapus rasa bingung Anda, kami akan menjelaskan struktur folder Laravel ini.

App

Yang pertama, folder App. Folder ini berisi kode inti yang terdiri dari lima folder, yaitu:

  • Console, folder ini berisi semua perintah Artisan yang dibuat dengan make:command;
  • Exception, folder ini berisi semua handler pengecualian dan folder ini bagus untuk menambahkan class yang sudah disesuaikan sendiri untuk menangani pengecualian yang diberikan aplikasi;
  • Http, folder ini berisi fungsi controllers, middleware dan requests;
  • Models, ini adalah direktori baru yang ditambahkan sejak Laravel 8. Fungsinya untuk menyimpan file Model;
  • Providers, folder ini berisi semua penyedia layanan (service provider) untuk aplikasi. Penyedia layanan (service provider) merupakan tempat utama untuk bootstrap Laravel atau bisa diartikan sebagai bagian utama untuk mengkonfigurasi aplikasi.

Bootstrap

Berikutnya, ada Bootstrap. Folder ini berisi semua framework bootstrap begitu juga dengan file konfigurasi. Folder ini juga memuat direktori Cache yang berisi file cache yang dihasilkan oleh framework.

Config

Folder ini berisi semua file konfigurasi aplikasi.

Database

Folder ini berisi semua database migrasi dan seeds.

Public

Folder ini berisi semua assets seperti gambar, file javascript, dan CSS.

Resources

Folder ini berisi assets mentah seperti file LESS & Sass, pengaturan waktu, dan bahasa.

Routes

Folder ini berisi semua rute yang didefinisikan pada aplikasi.

Storage

Folder ini berisi penyimpanan App, seperti unggahan file, cache, dan log.

Test

Folder ini berisi semua file percobaan.

Vendor

Folder ini berisi semua file dependency.

Melakukan Konfigurasi

Sekarang, Anda sudah lebih memahami struktur folder dan fitur Laravel. Namun, rasanya masih kurang jika Anda belum melakukan konfigurasi atau pengaturan agar framework lebih siap pakai.

Karena itu, kami akan membahas konfigurasi dasar yang disarankan untuk Anda lakukan.

1. Amankan Data Menggunakan Application Key

Konfigurasi pertama yaitu mengamankan data. Jika kunci ini tidak diterapkan, bisa membahayakan aktivitas pengguna dan datanya.

Nah, pengamanan ini dapat dilakukan dengan mengubah application key (kunci aplikasi) ke string acak.

Caranya, Anda bisa mengeksekusi perintah php artisan key:generate.  Akan ada file .env pada direktori root yang berisi string dengan panjang 32 karakter. Jika tidak ada, Anda bisa menyalin file .env.example menjadi file .env.

2. Konfigurasi Environment

Dari tahap konfigurasi sebelumnya, Anda sudah mendapatkan file .env ataupun file .env.example. Kedua file ini akan berada di bawah folder vendor.


Nah, selain untuk mengamankan data, file .env juga berperan mengatur konfigurasi environment, lho.

Environment perlu diatur karena setiap developer memerlukan konfigurasi yang berbeda sesuai dengan kebutuhan aplikasi. Misalnya seperti penentuan database, email server, dan lain-lain.

Jika berkolaborasi dengan tim, Anda bisa menyertakan file .env.example bersamaan dengan aplikasi. Isinya berupa contoh file konfigurasi yang sudah diisi dengan nilai-nilai tertentu. Dengan begitu, tim akan mengetahui variabel apa saja yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi.

3. Pengaturan untuk Direktori Public

Pada kasus tertentu, web server tidak bisa langsung memanggil file index.php yang berada pada folder public Laravel. Jadi Anda perlu mengarahkan web server untuk memanggil dokumen atau web root ke folder public.

Perlu diketahui, jika Anda menjalankan Laravel pada web server lokal, maka Anda perlu mengubah hak akses pada folder storage dan bootstrap/cache menjadi 777 dengan chmod.

$ chmod 777 -R /blog/storage
$ chmod 777 -R /blog/bootstrap/cache

Folder “blog” merupakan folder instalasi Laravel. Jika hak akses ini diatur, Anda bisa mengakses file indeks tanpa perlu menjalankan perintah “php artisan serve”. Akan tetapi, folder harus berada pada folder web server.

4. Pengaturan Cache

Supaya aplikasi dapat berjalan dengan cepat, Anda harus mengatur cache pada Laravel dengan menggunakan perintah config:cache pada saat proses produksi.

$ php artisan config:cache

5. Konfigurasi Lain

Jika Anda ingin mengatur konfigurasi lain seperti pengaturan timezone locale pada config/app.php yang bisa Anda sesuaikan dengan kebutuhan aplikasi.

Semua konfigurasi file ada di folder config, jadi Anda bisa membuka folder tersebut untuk mengetahui apa saja konfigurasi yang disediakan.

Mengenal Mode Pemeliharaan pada Laravel 

Pasti, akan datang saatnya Anda melakukan perbaikan pada aplikasi. Tentunya, sangat mengganggu bukan jika selama proses perbaikan Anda terus menerima notifikasi error dari pengunjung?

Nah, untuk mengatasinya, silakan nyalakan maintenance mode. Dengan maintenance mode, Anda bisa lebih fokus dan nyaman dalam memperbaiki aplikasi. Sebab, tidak ada antrian error yang Anda terima.

Selain itu, Anda juga bisa menampilkan halaman pemeliharaan kepada pengunjung atau mengarahkan mereka ke halaman lainnya.

Untuk mengaktifkan mode pemeliharaan, Anda bisa menggunakan perintah berikut:

$ php artisan down

Maka pada aplikasi akan muncul halaman mode pemeliharaan atau yang dikenal dengan Error 503.


Sumber: dribbble.com

Jika sudah selesai, silakan matikan mode pemeliharaan dengan perintah up.

$ php artisan up

Tampilan fitur mode bisa Anda atur pada folder resources/views/errors.

Demikian penjelasan singkat tentang laravel berserta struktur didalamnya,

terima kasih.

Cara Install Laravel di Windows

 Laravel adalah framework yang akan membantu Anda memaksimalkan penggunaan PHP dalam proses pengembangan website. Lengkapnya package yang dimiliki Laravel akan membuat PHP menjadi lebih powerful, cepat, aman, dan mudah digunakan. 

Melalui artikel ini, kami akan menjelaskan bagaimana cara install Laravel di Windows. Sebelum melakukan instalasi Laravel pada Windows, pastikan Anda sudah menginstall beberapa aplikasi pendukung proses instalasi Laravel, yaitu:

  • Aplikasi XAMPP (Pelajari cara install XAMPP di sini)
  • Composer (Pelajari cara install Composer di sini)

Cara Install Laravel di Windows

Jika sudah menginstall XAMPP dan Composer, Anda bisa memulai proses instalasi Laravel di Windows. Berikut ini adalah cara install Laravel dengan Composer di Windows:

Cara install Laravel  terdiri dari empat langkah, yaitu:

1. Masuk Command Prompt

Langkah pertama dalam install Laravel adalah masuk Command Prompt. Caranya adalah klik Win+R lalu ketik cmd dan klik OK


2. Masuk ke Folder XAMPP

Sebelum melakukan instalasi Laravel, arahkan Command Prompt atau terminal menuju direktori file server.  Lokasi file server pada XAMPP secara default berada pada direktori xampp/htdocs atau sesuaikan dimana kalian menginstall.  Masukan perintah ini pada jendela Command Prompt untuk masuk ke direktori htdocs.

cd \xampp\htdocs

3. Mulai Proses Install Laravel

Selanjutnya jika sudah masuk direktori htdocs, Anda harus membuat request  untuk mengambil (serta menginstall) file Laravel yang telah disediakan dalam repositori Github. Gunakan perintah ini untuk melakukan request:

composer create-project --prefer-dist laravel/laravel nama_projectmu

Jika perintah telah berhasil dimasukkan,  Composer akan mulai melakukan proses pengambilan data serta instalasi Laravel ke dalam direktori yang telah Anda tentukan. Pastikan bahwa koneksi internet dalam keadaan stabil agar tidak terjadi gangguan pada saat proses pengambilan data Laravel.


4. Cek Instalasi Laravel di Web Browser

Setelah proses download file Laravel selesai, nantinya akan ada folder baru pada direktori file server dengan nama sesuai nama project yang telah Anda tentukan sebelumnya pada folder /xampp/htdocs.


Untuk memastikan bahwa Laravel sukses terinstall dan siap untuk digunakan, arahkan Command Prompt atau Terminal menuju direktori yang telah Anda buat sebelumnya. Lalu, masukkan perintah berikut ke dalam Command Prompt atau Terminal:

Php artisan serve

Jika muncul tulisan Laravel development server started pada Command Prompt atau Terminal, langkah selanjutnya adalah membuka link yang telah disediakan oleh Laravel. Secara default, Anda akan diarahkan menuju alamat server,yaitu 127.0.0.1:8000. Nantinya, akan muncul  tampilan homepage dengan tulisan Laravel di bagian tengah seperti pada gambar di bawah ini:

Jika muncul seperti pada tampilan di atas, proses instalasi Laravel Anda telah berhasil.

Kesimpulan

Demikian cara install Laravel di Windows. Jika masih ada pertanyaan, jangan sungkan untuk meninggalkan di kolom komentar.

Cara Install Composer di Windows

Sebelum melakukan instalasi Laravel Anda harus menginstall Composer terlebih dahulu. Composer berfungsi untuk menghubungkan project aplikasi  dengan library dari packagist.org. Packagist merupakan situs yang menyimpan banyak library PHP yang bisa digunakan melalui Composer.

Selain menghubungkan dengan Packagist, Composer punya banyak manfaat untuk Anda. Beberapa di antaranya adalah:

  • Membuat programming dengan PHP jadi lebih terstruktur dengan konsep MVC.
  • Composer punya fitur autoload sehingga Anda tidak perlu memasukkan semua class PHP yang dibutuhkan.
  • Anda tidak perlu memasukkan package secara manual karena semua package sudah tersedia otomatis di Composer.

Cara Install Composer Untuk Laravel

Di sini kami akan menjelaskan cara install Composer yang terdiri dari 8 langkah, yaitu:

1. Download File Composer

Sebelum melakukan instalasi, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengunduh file Composer.  Buka link di sini untuk mengunduh file tersebut.

2. Install Composer

Setelah selesai download file Composer, buka file tersebut dan ikuti instruksi instalasi di bawah ini:

Pertama akan muncul halaman seperti pada gambar dibawah ini. Klik Next untuk melanjutkan ke proses instalasi.



3. Tentukan Lokasi File Instalasi

Selanjutnya Anda akan diminta untuk menentukan lokasi file php (php.exe) yang akan digunakan pada command line (PHP CLI- Command Line Interface).

File tersebut biasanya berada di dalam folder php. Jika Anda menggunakan XAMPP, lokasi file ini akan berada di  C:\xampp\php. Pastikan pilih lokasi instalasi Composer berjalan di C:\xampp\php\php.exe. Klik Next apabila lokasi file php sudah benar.


4. Pilih Penggunaan Proxy

Kemudian Anda akan diminta untuk memilih, apakah Anda akan menggunakan proxy atau tidak. Jika Anda ingin menggunakan proxy, klik centang dan masukkan URL proxy Anda. Apabila Anda tidak ingin menggunakan proxy, langsung klik Next untuk melanjutkan instalasi.


5. Review Lokasi Instalasi

Selanjutnya pastikan kalau proses instalasi berjalan di lokasi file yang seharusnya, yaitu C:\xampp\php\php.exe. Jika sudah benar, klik Install.


6. Review Perubahan Instalasi

Berikutnya adalah tampilan pemberitahuan bahwa telah terjadi perubahan pada Windows environment. Perubahan ini dimaksudkan agar Composer dapat dijalankan pada Command Prompt.


7. Instalasi Selesai

Proses instalasi selesai, klik Finish untuk menutup jendela instalasi Composer.


8. Cek Instalasi Composer

Setelah proses instalasi Composer selesai, langkah selanjutnya adalah cek instalasi Composer menggunakan Command Prompt. Caranya adalah Tekan Win+R lalu ketik cmd dan klik Ok.


Maka Anda akan diarahkan ke jendela Command Prompt masukkan perintah seperti di bawah ini untuk mengecek instalasi sukses atau tidak.


Apabila muncul seperti gambar di atas,  instalasi Anda berhasil.


Kesimpulan

Demikian cara install Composer Laravel di Windows. Setelah menginstall Composer, Anda bisa melanjutkan install Laravel di Windows. Untuk cara install Laravel di Windows.

Jika masih ada pertanyaan jangan sungkan untuk meninggalkan di kolom komentar.